Langsung ke konten utama

Pengertian Kas Menurut Para Ahli

Pengertian Kas
Kas merupakan suatu aset yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari suatu perusahaan. Dengan adanya kas maka kegiatan operasional perusahaan bisa berlangsung dengan lancar mulai dari yang terkecil hingga kegiatan investasi dalam suatu perusahaan. 

Berikut ini beberapa pengertian Kas Menurut Para Ahli:

Adapun pengertian kas menurut Dwi Martani (2012:180) menyatakan bahwa kas adalah aset keuangan uang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan.

Menurut Rizal Effendi (2013:191) dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau alat pelunasan kewajiban. Termasuk kas adalah rekening giro di bank (cash in bank), dan uang kas yang ada diperusahaan (cash on hand). Kas dalam perusahaan merupakan harta yang paling lancar, sehingga dalam neraca ditempatkan paling atas dalam kelompok paling atas. 

Menurut Rudianto (2012:188) kas merupakan alat pertukaran yang dimilki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan. 

Menurut Thomas Sumarsan (2013:1) kas merupakan aset lancar yang paling likuid, yang berarti dapat digunakan secara langsung untuk keperluan operasional perusahaan. Kas terdiri dari uang tunai dan saldo rekening koran perusahaan di bank. Uang tunai terdiri dari uang kertas dan uang logam. Saldo perusahaan di bank dapat berupa rekening koran atau tabungan perusahaan di bank.

Dari beberapa penjelasan menurut para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan aset berbentuk uang maupun bukan uang yang dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan serta merupakan aset yang paling likuid atau paling lancar. Dan kas dapat berupa kas di bank dan kas yang ada di perusahaan. Kas yang terdapat pada perusahaan merupakan kas kecil.

Dalam pengelolaannya kas harus mendapatkan perlakuan khusus dalam suatu perusahaan, karena apabila dalam pengelolaan kas pada suatu perusahaan kurang efektif akan berdampak buruk bagi perusahaan. 
Pengertian Kas
Menurut Dwi Martani (2012:182) beberapa pengendalian terhadap kas misalnya sebagai berikut :
  1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna, dan pihak pembayar. Tingkat pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar pemisahan tugas dilakukan dalam unit terpisah, namun dalam entitas kecil pemisahan tugas tidak dapat dilakukan dengan ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan control dari pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari.
  2. Penggunaan lemari besi atau brankas untuk menyimpan kas atau di ruang tertutup dengan akses terbatas.
  3. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
  4. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan mengunakan cek sehingga terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
  5. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan pengendalian pencatatan.
  6. Penggunaan system imprest kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah kecil.
  7. Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank.

Pengertian Kas Kecil
Kas kecil merupakan suatu dana atau uang tunai yang dimiliki perusahaan untuk keperluan operasional perusahaan yang sifatnya relatif kecil dan kurang efisien apabila pembayarannya menggunakan cek. Kas kecil harus selalu tersedia pada perusahaan untuk aktivitas operasional perusahaan dan tidak mengganggu kelancaran aktivitas operasional perusahaan.

Menurut Rudianto (2012:188) kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro. 

Menurut Rizal Effendi (2013:191) dana kas kecil adalah dana kas yang dibentuk secara periodik untuk menutupi pengeluaran yang sifatnya relative kecil dan rutin, yang tidak ekonomis kalau menggunakan cek.

Keperluan pengeluaran dalam jumlah kecil, entitas tidak mungkin melakukannya dengan menggunakan cek karena tidak efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas dalam jumlah kecil entitas membentuk dana kas kecil. Jumlah dana kas kecil disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Semakin besar ukuran entitas dan kebutuhan pengeluaran jumlah pengeluaran kas kecil besar, maka akan dibentuk kas kecil dalam jumlah besar. Tetapi untuk organisasi dengan ukuran kecil dan tidak banyak pengeluaran yang dilakukan, nilai kas kecil yang dibentuk kecil (Dwi Martani, 2012:182).

Referensi:
  • Effendi Rizal. 2013. Accounting Principles ‘’Prinsip-prinsip Akuntansi Berbasis SAK ETAP”. Edisi Revisi Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
  • Rudianto, 2012, Pengantar Akuntansi, Jakarta, Penerbit Erlangga Adaptasi IFRS.


Sekian uraian tentang Pengertian Kas Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Baca juga:

Komentar